Banggaiinovatif

Senin, 04 Mei 2020

Pengunjung Perpustakaan membludak berkat Inovasi “Berbagi Literasi”


Salam Blogger,
Wajah dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banggai kini berubah. Dinas yang dulunya dikenal sebagai tempat yang membosankan dan hanya menjadi tempat berkumpulnya para kutu buku dengan koleksi buku yang jadul dengan ruangan yang sempit dan gerah. Asumsi itu kini tidak berlaku lagi bagi dinas Perpustakaan dan Kearsipan karena adanya program-program inovatif yang dilakukan oleh segenap pimpinan dan staf dinas untuk meningkatkan minat membaca dan berkunjung seluruh lapisan masyarakat ke dinas perpustakaan.
Upaya- upaya inovatif yang dilakukan dilandasi dengan prinsip kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak dinas dengan para pemangku kepentingan lainnya baik itu dari kalangan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Gebrakan yang dinamai dengan inovasi “Berbagi Literasi” ini sukses meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan sampai hampir 10x lipat. Data menunjukkan, penambahan jumlah kunjungan meningkat signifikan dari tahun ketahun yakni tahun 2017 sejumlah 642 pengunjung, tahun 2018; 6000 pengunjung dan tahun 2019; 10600 pengunjung.
Berbagi literasi sendiri mempunyai delapan aksi inovasi diantaranya: penyediaan fasilitas print out gratis bagi pengunjung khususnya siswa dan mahasiswa, adanya wifi gratis, pembuatan kartu tanda anggota gratis, pinjam pakai buku gratis, perpustakaan keliling, kemitraan dengan pihak lain, program sedekah buku, dan adanya cafe babasal literasi di lokasi dinas perpustakaan.
 

Dari sisi kemitraan pihak lain, adanya kerjasama dinas perpustakaan dalam bentuk Memorandum Of Understanding (MoU) dengan berbagai pihak seperti pemerintah desa dalam kerjasama pembangunan perpustakaan desa dan pihak perbankan dan perkantoran serta komunitas masyarakat dalam upaya fasilitasi pembuatan taman/pojok baca.
Pola kemitraan yang dibangun adalah dengan model sharing kewenangan dengan pihak lainnya dengan penyediaan bahan bacaan yang dilakukan oleh pihak dinas perpustakaan dan penyediaan sarana prasarana seperti gedung perpustakaan desa oleh pemerintah desa  dan  penyediaan speed boat oleh  pihak Polisi air dan udara (Polairud) untuk perpustakaan terapung, merupakan bagian dari implementasi program berbagi literasi.
Juga, dari  sisi perbaikan kualitas pelayanan, adanya program layanan gratis kepada pengunjung sangat membantu para pengunjung khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas sekolah dan tugas perkuliahan. Selain itu, kebijakan pemberian layanan gratis sangat berpengaruh kepada penghematan biaya sekolah maupun biaya kuliah bagi kalangan pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar wilayah kota Luwuk yang sedang menimba ilmu difasilitas fasilitas pendidikan di kota Luwuk.
Program inovatif ini telah mampu meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Hal ini ditandai dengan adanya hasil survei indeks kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah,Luwuk dengan berpedomaan kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Survei Indeks Kepuasan Masyarakat dengan indikator indikator: Persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu layanan, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan aduan,saran dan masukan; dan sarana prasarana.
Dari hasil survei yang dilakukan, dinas Perpustakaan dan Kearsipan mendapatkan nilai “B” dengan kategori BAIK.

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus