Banggaiinovatif

Jumat, 08 Mei 2020

Cegah Hipertensi dengan Simpeda


Salam Inovasi,

Pada artikel kali ini saya ingin membahas tentang satu inovasi yang digagas oleh salah satu puskesmas di kabupaten Banggai yaitu puskesmas Simpong. Inovasi yang dinamai oleh kepala puskesmas Simpong dengan nama “SIMPEDA” (Simpong peduli darah) merupakan inovasi yang fokus kepada pencegahan penyakit Hipertensi (darah tinggi) dimasyarakat.

Terobosan ini dilakukan didasari fakta masih banyaknya persoalan kesehatan khususnya penyakit Hipertensi ditengah masyarakat seperti: tingginya angka penderita Hipertensi dan komplikasinya (Stroke, Jantung dan gangguan ginjal), minimnya kunjungan kepuskesmas, tingginya angka kecacatan fisik dan kematian yang diakibatkan oleh Hipertensi dan tingginya kasus rujukan penderita ke rumah sakit merupakan persoalan utama yang harus segera dicarikan solusinya oleh pihak puskesmas.

Data tahun 2017 menunjukkan penderita Hipertensi diwilayah pelayanan puskesmas Simpong berjumlah 542 orang. Selain itu, angka penderita penyakit Hipertensi (stroke, jantung dan gangguan ginjal) berada pada angka 22 orang (stroke), 5 orang (jantung) dan 6 orang (gangguan ginjal). Juga masih kurangnya kunjungan penderita Hipertensi berada dikisaran angka 40 % (241 orang) dari target kunjungan 100 % (542 orang). Data juga menjelaskan adanya 10 kasus kecatatan fisik akibat Hipertensi dan adanya 5 kasus kematian akibat Hipertensi serta adanya 680 kasus rujukan pasien Hipertensi dan komplikasinya ke rumah sakit.
Salah seorang warga yang telah merasakan manfaat SIMPEDA
 
Sehingga pada tanggal 24 Nopember 2018, pihak puskesmas bersama pemangku kepentingan lainnya seperti: pemerintah kecamatan, pemerintah kelurahan dan desa, pemuka agama, pihak lembaga pemasyarakatan,tokoh wanita, bhabinkamtibmas, babinsa mencanangkan inovasi ini.

Program inovatif ini dalam pelaksanaannya melakukan pemeriksaan langsung tekanan darah  dengan cara jemput bola kepada masyarakat dan aparat pemerintah yang berada difasilitas-fasilitas publik seperti: kawasan perkantoran, pasar, rumah ibadah (masjid dan gereja), lembaga pemasyarakatan (lapas),serta sekolah.

Yang menarik dari program ini adalah adanya aksi simpeda di lembaga pemasyarakatan (lapas). Hal ini di karenakan wilayah lapas yang berada dalam wilayah pelayanan puskesmas Simpong, sehingga berawal dari adanya kesepahaman bersama dalam bentuk Memorandum Of Understanding (MoU) antara puskesmas dan pihak lapas,maka para warga binaan mendapatkan pelayanan langsung pemeriksaan tekanan darah oleh puskesmas.Serta adanya perekrutan warga binaan untuk menjadi kader peduli darah menjadi sisi inovatif lainnya dalam program ini.

Setelah kurang lebih 2 tahun program ini dilaksanakan telah berhasil memberikan dampak positif diantaranya; meningkatnya masyarakat pada usia produktif yang terdeteksi dini menderita Hipertensi, penurunan angka kecacatan fisik serta kematian akibat Hipertensi dan meningkatnya partisipasi masyarakat penderita Hipertensi untuk berobat secara teratur di puskesmas.

Inovasi ini memberikan pelajaran bahwa hak paling asasi dari warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mutlak diberikan oleh pemerintah tanpa membedakan status sosial dari masyarakat. Adanya pelayanan pemeriksaan tekanan darah di lembaga pemasyarakatan bagi para warga binaan merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada masyarakat yang secara hukum negara dibatasi hak kebebasannya akibat konsekuensi dari pelanggaran hukum yang dilakukan oleh warga binaan.

Kedepan, program ini harus senantiasa mendapatkan support dari semua pihak karena terobosan ini terbukti efektif menurunkan prevalensi penyakit Hipertensi di tengah masyarakat.(*).


Senin, 04 Mei 2020

Pengunjung Perpustakaan membludak berkat Inovasi “Berbagi Literasi”


Salam Blogger,
Wajah dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banggai kini berubah. Dinas yang dulunya dikenal sebagai tempat yang membosankan dan hanya menjadi tempat berkumpulnya para kutu buku dengan koleksi buku yang jadul dengan ruangan yang sempit dan gerah. Asumsi itu kini tidak berlaku lagi bagi dinas Perpustakaan dan Kearsipan karena adanya program-program inovatif yang dilakukan oleh segenap pimpinan dan staf dinas untuk meningkatkan minat membaca dan berkunjung seluruh lapisan masyarakat ke dinas perpustakaan.
Upaya- upaya inovatif yang dilakukan dilandasi dengan prinsip kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak dinas dengan para pemangku kepentingan lainnya baik itu dari kalangan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Gebrakan yang dinamai dengan inovasi “Berbagi Literasi” ini sukses meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan sampai hampir 10x lipat. Data menunjukkan, penambahan jumlah kunjungan meningkat signifikan dari tahun ketahun yakni tahun 2017 sejumlah 642 pengunjung, tahun 2018; 6000 pengunjung dan tahun 2019; 10600 pengunjung.
Berbagi literasi sendiri mempunyai delapan aksi inovasi diantaranya: penyediaan fasilitas print out gratis bagi pengunjung khususnya siswa dan mahasiswa, adanya wifi gratis, pembuatan kartu tanda anggota gratis, pinjam pakai buku gratis, perpustakaan keliling, kemitraan dengan pihak lain, program sedekah buku, dan adanya cafe babasal literasi di lokasi dinas perpustakaan.
 

Dari sisi kemitraan pihak lain, adanya kerjasama dinas perpustakaan dalam bentuk Memorandum Of Understanding (MoU) dengan berbagai pihak seperti pemerintah desa dalam kerjasama pembangunan perpustakaan desa dan pihak perbankan dan perkantoran serta komunitas masyarakat dalam upaya fasilitasi pembuatan taman/pojok baca.
Pola kemitraan yang dibangun adalah dengan model sharing kewenangan dengan pihak lainnya dengan penyediaan bahan bacaan yang dilakukan oleh pihak dinas perpustakaan dan penyediaan sarana prasarana seperti gedung perpustakaan desa oleh pemerintah desa  dan  penyediaan speed boat oleh  pihak Polisi air dan udara (Polairud) untuk perpustakaan terapung, merupakan bagian dari implementasi program berbagi literasi.
Juga, dari  sisi perbaikan kualitas pelayanan, adanya program layanan gratis kepada pengunjung sangat membantu para pengunjung khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas sekolah dan tugas perkuliahan. Selain itu, kebijakan pemberian layanan gratis sangat berpengaruh kepada penghematan biaya sekolah maupun biaya kuliah bagi kalangan pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar wilayah kota Luwuk yang sedang menimba ilmu difasilitas fasilitas pendidikan di kota Luwuk.
Program inovatif ini telah mampu meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Hal ini ditandai dengan adanya hasil survei indeks kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah,Luwuk dengan berpedomaan kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Survei Indeks Kepuasan Masyarakat dengan indikator indikator: Persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu layanan, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan aduan,saran dan masukan; dan sarana prasarana.
Dari hasil survei yang dilakukan, dinas Perpustakaan dan Kearsipan mendapatkan nilai “B” dengan kategori BAIK.

Minggu, 03 Mei 2020

Sukses Lahirkan 49 Bank Sampah Unit melalui aksi PINASA Tabung BERLIAN


Halo Sobat Blogger.
Salah satu kunci sukses dari inovasi Gerakan Moral “PINASA” yakni adanya 8 (delapan) aksi inovasi PINASA yakni: PINASA bersama gerakan lorong asri, PINASA bersih sungai, PINASA bersama gerakan masyarakat cinta taman, PINASA Cilik, PINASA bersama para lanjut usia, PINASA menabung bersih lingkungan (Tabung Berlian),PINASA bersama teman sehati dan PINASA ber NSP (bernada Sambung pribadi).
Salah satu aksi PINASA yang memberikan kontribusi dalam pencapaian inovasi ini baik pada tingkat regional, nasional dan Internasional adalah PINASA Menabung Bersih Lingkungan (Berlian).
Langkah awal yang dilakukan dalam aksi ini adalah diterbitkannya Peraturan Bupati Banggai Nomor 30 Tahun 2019 pada tanggal 23 Juli 2019 tentang Pembentukan Bank Sampah Induk Daerah dengan direktur Hj.Wirna Hadju,SST,M.Kes.
Dalam Peraturan Bupati tersebut mengatur tentang tugas bank sampah induk yakni: melaksanakan sebahagian tugas instansi yang membidangi pengelolaan sampah berbasis 3 R (Reuse, Reduce dan Recyle).
Untuk membantu kelancaran tugas pelaksanaan operasional Bank Sampah Induk, Direktur dibantu oleh unsur sekretaris, Bendahara, manajer teknis,divisi pencatatan,divisi pemilahan/pengepakan, divisi penimbangan, divisi pengomposan/daur ulang, divisi pemasaran/penjualan dan divisi pemberdayaan.
Selama menjalankan tugas, Bank Sampah Induk (BSI) kabupaten Banggai telah sukses memfasilitasi pendirian 49 (empat puluh sembilan) Bank sampah unit (BSU) dikabupaten Banggai yang tersebar di kompleks perkantoran, perumahan dan sekolah-sekolah dengan  total nasabah bank sampah induk sejumlah  8035 orang.

 
kunjungan studi tiru kabupaten Parigi Moutong pada salah satu Bank Sampah Induk di Kel. Kampung Baru
     49 (empat puluh) sembilan Bank Sampah Unit Kabupaten Banggai yakni :
  1. BSU sangalu berlokasi di dinas Perumahan,permukiman dan pertanahan.
  2. BSU akademi keperawatan (akper).
  3. BSU cakalang berlokasi di kompleks perumahan kelurahan Bungin.
  4. BSU Libra berlokasi di SDN Pembina Luwuk.
  5. BSU Sehati berlokasi dikompleks perumahan kelurahan Simpong.
  6. BSU Mabes berlokasi di SDN Inpres Maahas.
  7. BSU Kasubi berlokasi di kompleks perumahan kelurahan Luwuk.
  8. BSU Maleo berlokasi disekolah SMAN 1 Luwuk.
  9. BSU SDN Unjulan.
  10. BSU Serasi berlokasi di SDN Inpres Leoknyo.
  11. BSU Flamboyan berlokasi di sekolah SMAN 3 Luwuk.
  12. BSU Permata Indah berlokasi di kompleks perumahan BTN permata sentral, kelurahan Tombang Permai.
  13. BSU Mustika berlokasi dikompleks perumahan Kilongan Permai.
  14. BSU Sambar berlokasi di SDN Inpres Simpong.
  15. BSU Cokro berlokasi di TK Cokroaminoto.
  16. BSU Seruni berlokasi di sekolah SMPN 2 Luwuk.
  17. BSU Kilper berlokasi kompleks perumahan BTN Nusagriya, kelurahan Kilongan.
  18. BSU Kobua berlokasi di perumahan kelurahan Maahas.
  19. BSU Pinasa berlokasi di UPT Pasar kelurahan Kilongan Permai.
  20. BSU Berseri di kompleks perumahan kelurahan Jole.
  21. BSU Mutiara berlokasi di sekolah SMKN 1 Luwuk.
  22. BSU Mutiara berlokasi di sekolah SDN 4 Luwuk.
  23. BSU Seruni berlokasi di kompleks perumahan kelurahan Kompo.
  24. BSU berdansa berlokasi di kompleks perumahan kelurahan Kampung Baru.
  25. BSU Inau Mae berlokasi di kelurahan Luwuk.
  26. BSU Limasi berlokasi di perumahan kelurahan Hanga-hanga.
  27. BSU Lumba-lumba dikantor kelurahan Karaton.
  28. BSU Manuk Mamua berlokasi di kantor Dinas Lingkungan Hidup.
  29. BSU Orela dikantor kelurahan Mangkio.
  30. BSU Bhakti Kencana di kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan KB.
  31. BSU Husada dikantor dinas Kesehatan.
  32. BSU Kalesang dikantor Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
  33. BSU Bangau dikantor dinas Perhubungan.
  34. BSU Mahoson dikompleks perumahan kelurahan Baru.
  35. BSU Smart Dance dikompleks perumahan kelurahan Baru.
  36. BSU Nambo Bosaa’ di kompleks perumahan kelu
    rahan Nambo Bosaa’.
  37. BSU Montoutusan di desa Paisubuloli kecamatan Batui Selatan.
  38. BSU Batu Putih di kompleks perumahan kelurahan Bungin Timur.
  39. BSU Ambu Mesa di kompleks perumahan kelurahan Tanjung Tuwis.
  40. BSU Mongkalimpungi dikantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
  41. BSU Louwe di dinas Koperasi dan UKM.
  42. BSU Soho sohongi dikantor kelurahan Soho.
  43. BSU Bilahi dikantor kecamatan Luwuk.
  44. BSU sumber berkah di kecamatan Moilong.
  45. BSU Madani Jaya di kecamatan Toili.
  46. BSU Mompotu’u Potu’on di kantor dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
  47. BSU Merpati di kantor dinas Komunikasi dan Informatika.
  48. BSU Minanga di kecamatan Batui.
  49. BSU Pesona Indonesia di kantor dinas Pariwisata.

Sabtu, 18 Januari 2020

4 Produk Inovatif Karya Anak Luwuk (Part 1)


 Sobat Blogger.
Banyak pihak yang merasa tercengang ketika Presiden RI Joko Widodo menunjuk salah satu bos Gojek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Salah satu alasan utama Presiden Joko Widodo menunjuk Nadiem Makarim karena sukses melahirkan karya inovatif bidang teknologi transportasi publik yang begitu monumental di Indonesia yaitu Gojek.

Gojek awalnya didirikan pada tahun 2010 yang berbasis pada inovasi layanan aplikasi mulai dari transportasi, pesan antar makanan, pengiriman barang, belanja, dan layanan lainnya.
Gojek dalam perkembangannya saat ini telah menyumbang kurang lebih Rp.44,2 trilyun bagi peningkatan perekonomian Indonesia.

Kesuksesan Gojek bermula dari  adanya proses kreativitas yang dilakukan oleh kaum milienial Indonesia dibawah komando Nadiem Makarim untuk bagaimana melahirkan suatu produk inovatif berbasis teknologi yang mampu menjawab persoalan transportasi publik yang cepat, murah dan efisien bagi masyarakat sekaligus sebagai sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat.

Kabupaten Banggai sendiri dalam melahirkan produk-produk inovatif juga tidak kalah cemerlangnya dengan kaum milineal di kota-kota besar. Beberapa produk inovatif yang dilahirkan oleh anak-anak muda kota Luwuk terbukti mampu bersaing dengan produk-produk terkenal lainnya dan mendapat respon positif dari Pasar.

Produk-produk inovatif hasil karya anak Luwuk diantaranya :

1.Kopi Saluan (Kopsal)
 Salah satu produk yang sedang booming dan mencuri perhatian pecinta kopi adalah produk karya asli anak Luwuk yaitu Kopi Saluan (Kopsal).
 
Kopsal Saat dipamerkan kehadapan Presiden RI
Kopi Saluan (Kopsal) sendiri  merupakan kopi jenis robusta yang bahan baku pembuatan kopinya berasal dari petani kopi di wilayah kecamatan Simpang Raya.

Owner dari produk kopsal ini adalah Tuti Datu Adam, anak muda kota Luwuk berasal dari kaum perempuan  yang dengan kreativitasnya mampu menciptakan produk inovatif yang diterima baik oleh pasar dan menjadi salah satu icon baru bagi pencinta kopi di kota Luwuk.

Dari sisi pemasaran, Kopi Saluan (Kopi Saluan) kini semakin  banyak dijumpai disupermarket,toko-toko, pusat oleh-oleh, bahkan bisa dipesan melalui aplikasi jual beli online.

2. draiv
Draiv merupakan karya inovatif dari programmer asli kota Luwuk yang bergerak di bidang aplikasi Tranportasi Online khusus wilayah kota Luwuk. 

Aplikasi draiv ini sekilas mirip dengan aplikasi-aplikasi transportasi online yang telah lebih dulu berkembang seperti Gojek, Grab,dan aplikasi lainnya.
Apikasi Karya asli Anak Luwuk

Berbagai fitur layanan draiv seperti ;pesan ojek, pesan mobil, pesan makanan, kirim barang, belanja apapun,   pulsa & voucher, laundry service dapat bisa dinikmati oleh pelanggan dengan mendownload https://play.google.com/store/apps/details?id=id.draiv.client.

Owner dari aplikasi draiv Bro Ishak Umar berharap dengan hadirnya aplikasi transportasi online ini dapat membantu masyarakat kota Luwuk dalam mendapatkan layanan transportasi online yang cepat, murah dan aman.

3. Warung Mobil “Morning Cafe
Salah satu terobosan inovatif yang juga dilahirkan anak Luwuk yakni adanya warung mobil  kuliner nasi kuning “Morning Cafe”

Warung mobil ini setiap hadir setia[p hari senin sampai dengan sabtu  didepan masjid Agung Luwuk pada pukul 06.30 -09.30 wita, dengan menyajikan sajian nasi kuning yang menggugah selera dengan harga yang murah. Selain nasi kuning, warung mobil ini juga menyediakan menu- menu pendamping sarapan pagi seperti: bubur kacang ijo dan bakwan, dan menu-menu lainnya.
Morning Cafe
 
Owner dari usaha ini adalah anak muda kota Luwuk dari kaum perempuan Dian Novita Unok. Adanya warung mobil ini tentunya bisa memberikan solusi terhadap kebutuhan sarapan pagi yang bergizi bagi masyarakat kota Luwuk yang dalam tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi seringkali tidak sempat lagi menyediakan sarapan pagi.

4. Sambal Roa Khas Luwuk “MATAMI”.
Salah satu hasil olahan dari ikan roa khas luwuk adalah sambal roa ‘MATAMI”. Sambal dengan cita rasa pedas namun gurih dan lezat adalah produk asli anak luwuk dengan owner Nining Dg.Manrapi.
Produk sambal ini mudah dijumpai di supermarket dan toko diseputaran kota Luwuk bahkan telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia dan juga telah menjadi salah satu satu oleh-oleh khas Banggai.
Dari usaha ini, owner Nining Dg.Manrapi telah sukses menjalankan bisnis ukmnya dengan omzet yang cukup besar dan telah merekrut tenaga kerja lokal untuk bekerja di usaha ini.
Demikian ulasan tentang produk inovatif khas luwuk bagian pertama, penulis akan melanjutkan tulisan tentang produk-produk inovatif kota Luwuk pada bagian edisi edisi selanjutnya>/(*)