Halo Sobat Blogger.
Pada
tahun ke-2 keikusertaan pemerintah Kabupaten Banggai pada ajang Innovative
Goverment Award (IGA) diikutkan 24 inovasi yang telah dilakukan oleh
unit kerja lingkup pemerintah kabupaten Banggai. Ada hal yang menarik dari sisi
pelaksana inovasi pada unit kerja, kalau
pada tahun 2018 inovasi yang di ikutkan hanya pada unit kerja perangkat
daerah, namun pada tahun 2019 pelaksana inovasi sudah sampai kepada pemerintah
kecamatan dan kelurahan serta puskesmas. Jenis inovasinya juga sudah beragam
mulai dari sektor kesehatan, pelayanan publik, pengembangan informasi teknologi
dan lain sebagainya.
Mekanisme penilaian IGA [pada tahun 2019 ini terjadi
sedikit perubahan dimana skor total yang didapatkan oleh suatu daerah merupakan
penggabungan total skor pada IGA 2018 ditambah dengan total skor IGA tahun
2019.
Penghargaan IGA Tahun 2019 Kabupaten Banggai |
Berikut Profil
singkat Inovasi Daerah pada ajang IGA Award 2019 :
1.
1
PK 100 KK
Maksud dari adanya program inovasi 1
petugas kesehatan 100 Kepala Keluarga adalah bagaimana dinas Kesehatan
memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan berpedoman kepada 12
indikator kesehatan yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan.
Kewajiban untuk setiap petugas
kesehatan melayani 100 Kepala keluarga bermanfaat untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai indeks
pembangunan manusia kabupaten Banggai di sektor kesehatan.
2. Elektronik
Makam (E-Makam)
Terobosan yang dilakukan oleh Dinas
Perumahan, Permukiman dan pertanahan dengan memanfaatkan IT untuk lebih
memaksimalkan penataan kawasan Tempat Pekuburan Umum (TPU) sekaligus untuk
menaikkan pendapatan daerah dari sisi retribusi pemakaman.
Mekanisme kerja program ini adalah
masyarakat dapat menggunakan aplikasi E-Makam yang tersedia untuk mendaftarkan
anggota keluarganya yang telah wafat
dengan membayar retribusi
pemakaman secara online sesuai ketentuan yang berlaku.Setelah proses
administrasi selesai,akan diberikan nomor blok area pemakaman yang akan
digunakan oleh pihak keluarga untuk menguburkan anggota keluarganya.
3.
Klinik
Konsultasi Mobile
Adalah program inovatif yang yang fokus
kepada sisi pengawasan pembangunan dan dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten
Banggai.
Maksud dari terobosan ini adalah untuk
lebih memaksimalkan fungsi preventif
(pencegahan) inspektorat terhadap segala bentuk pertanggung jawaban pengelolaan
keuangan daerah dengan melakukan kunjungan langsung ke kecamatan dan desa serta
sekolah sekolah untuk melakukan pembinaan pembuatan laporan
pertanggung jawaban (LPJ).
Tujuan lain dari program ini adalah
ingin menjadikan wajah baru inspektorat yang lebih humanis dengan mengedepankan
pendekatan preventif dalam melakukan tugas tugas rutin pemeriksaan.
Inovasi Klinik Konsultasi Mobile Inspektorat |
4.
Tim
Penanganan Infrastruktur berkesinambungan (Tim Patungan)
Program ini dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan umum dan Penataan Ruang dengan membentuk Tim berjumlah 5-7 orang. Tim
ini mempunyai keahlian dengan berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan
penanganan kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, drainase yang skala
kerusakannya kecil.
Pola kerja dari program ini apabila
masyarakat menemukan adanya kerusakan infrastruktur di lingkungannya, maka
dapat menghubungi call center yang telah disediakan oleh Dinas terkait dan akan
tersambung langsung ke tim patungan yang segera menindaklanjuti aduan warga.
5.
Boli’
Montanda’i Cilaka Toka
Inovasi ini digagas oleh Dinas
Pekerjaan umum dan penataan ruang dengan menggunakan sentuhan bahasa daerah
Saluan. Boli Montanda’i cilaka toka
dalam arti bahasa Indonesianya adalah jangan menunggu kecelakaan kerja datang.
Inovasi ini dimaksudkan untuk lebih
mengintensifkan pemenuhan persyaratan K3 (keselamatan kerja) kepada para
pekerja konstruksi, misalnya dengan menggunakan peralatan keselamatan kerja
saat bertugas.
Diharapkan dengan inovasi ini, tingkat
kecelakaan kerja di pekerjaan-pekerjaan konstruksi semakin menurun bahkan bisa
mencapai zero accident.
6.
Berbagi
Literasi
Terobosan yang dilakukan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan dalam upaya meningkatkan kunjungan ke perpustakaan
sekaligus untuk meningkatkan minat baca dari masyarakat.
Upaya yang dilakukan dalam program ini
adalah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendonasikan buku
kepada perpustakaan untuk menambah koleksi bacaan perpustakaan.
Selain itu kerjasama dalam hal lainnya
adalah pembuatan pojok pojok baca di kawasan perkantoran, ruang ruang publik
merupakan terobosan untuk meningkatkan budaya literasi dikalangan masyarakat.
7.
Satu
Desa Satu Perpustakaan
Inovasi satu desa satu perpustakaan
adalah suatu model inovasi yang berbasis kemitraan antara dinas perpustakaan
dan kearsipan dengan pemerintah desa. Program ini bertujuan untuk semakin
memasiffkan gerakan literasi sampai ke tingkat desa.
Dengan pembagian peran yang jelas yang
diawali komitmen bersama secara formal dimana peran dari dinas perpustakaan menyediakan
bahan bahan bacaan dan kemudian peran pemerintah desa membangun perpustakaan
desa, menjadikan inovasi ini sangat efektif dalam meningkatkan minat baca
masyarakat sampai ke tingkat desa.
8.
Elektronik
lunas retribusi (E-Lure)
Program inovatif ini dicetuskan oleh
dinas perdagangan dalam rangka peningkatan tata kelola pelayanan retribusi
pasar dengan menggunakan teknologi sehingga meminimalkan penyalahgunaan dana
retribusi pasar sekaligus untuk meningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari
sektor retribusi pasar rakyat.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini
diawali dengan pendataan pedagang pasar, penandatanganan kesepahaman bersama
antara dinas dengan pihak perbankan (bank BRI dan bank Syariah Mandiri),
sosialisasi E-Lure kepada pedagang pasar dan launcing secara resmi E-Lure.
9.
SKA
Luwuk
Inovasi ini diawali dengan adanya
permasalahan masih rumit dan berbelit- belitnya pengurusan Surat Keterangan
Asal (SKA) bagi para eksportir di Kabupaten Banggai. Sehingga, dinas
perdagangan bekerja sama dengan kementerian perdagangan RI melahirkan suatu
terobosan inovatif yakni SKA Luwuk, dimana inovasi ini mempermudah para
eksportir dalam pengurusan dokumen SKA cukup sampai pada dinas Perdagangan
Kabupaten Banggai.
Dampak positif dari kegiatan ini adalah
volume ekspor dan arus barang keluar
masuk Kabupaten Banggai semakin meningkat yang berimplikasi positif untuk
pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan.
10.
Membayar
retribusi sampah dengan sampah
Suatu program
inovatif di sektor lingkungan hidup yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
Peran dinas lingkungan hidup dalam program ini adalah bagaimana memotivasi dan mengajarkan masyarakat untuk mengolah
sampah menjadi alat pembayaran retribusi kebersihan sekaligus menjadi sumber
pendapatan ekonomi baru, karena dari hasil pemilahan sampah dengan berbasis 3 R
(Reduce, reuse dan recyle) masyarakat dapat menabung di bank sampah dan hasil
tabungan sampah di konversi menjadi uang.
11. Kampanye Kreatif
Pengembangan Pangan Lokal Olahan
Suatu terobosan dari dinas ketahanan
pangan untuk mempromosikan kepada masyarakat agar mengkonsumsi pangan lokal
olahan kabupaten Banggai.
Upaya lain yang juga dilakukan dalam
mensukseskan program ini adalah dengan melakukan pembinaan dan pemberian
bantuan kepada pelaku-pelaku umkm pangan
lokal olahan dan bermitra dengan pihak
penyedia jasa perhotelan untuk menyajikan menu pangan lokal olahan pada sajian
menu pihak perhotelan.
12. Program Satu induk sapi satu
tahun satu anak (Prosista)
Program yang diinisiasi oleh Dinas
Peternakan dan kesehatan hewan dalam upaya meningkatkan produksi Sapi di
Kabupaten Banggai untuk mendukung program swasembada daging.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam
program inovatif ini adalah adanya larangan untuk memotong sapi betina yang
hamil sehingga diharapkan angka kelahiran sapi setiap tahun dapat terjaga.
13. Alat Taping Box
Merupakan langkah kreatif yang dilakukan
oleh Badan Pendapatan Daerah dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah
dari sektor rumah makan.
Pemasangan alat taping box pada
sejumlah rumah makan dan restoran juga dimaksudkan untuk mengetahui potensi
pajak daerah dari sektor rumah makan dan restoran di Kabupaten Banggai.
Dampak dari inovasi ini telah terjadi
peningkatan yang sangat signifikan dari PAD sektor rumah makan dari yang
sebelumnya 2 juta/ bulan meningkat menjadi 14 juta/bulan untuk satu rumah
makan.
14. Bekerja untuk rakyat susah
Terobosan ini dilakukan oleh Dinas
Sosial dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat di sektor sosial.Mekanisme
pelaksanaan program ini yakni adanya satu loket yang disediakan oleh dinas
untuk melayani semua masyarakat terkait bantuan bantuan sosial seperti bantuan
program keluarga harapan (PKH),jaminan hidup, dan bantuan bantuan sosial
lainnya
15. Kompos Bikin Hidup Lebih
Baik (Posbidik)
Program yang diinsiasi oleh Pemerintah
Kecamatan Moilong ini diawali dengan adanya permasalahan kelangkaan pupuk
bersubsidi di kecamatan Moilong. Namun disisi lain kecamatan Moilong adalah
wilayah pertanian dan potensi peternakan yang melimpah.
Sehingga, Camat Moilong dengan cerdik
memanfaatkan potensi kotoran ternak yang belum diolah untuk kemudian diolah
menjadi pupuk organik.
Program ini terlaksana dengan lancar
karena adanya kolaborasi yang sangat baik antara pihak pemerintah kecamatan,
desa dan penyuluh pertanian dan yang tidak kalah penting peran serta masyarakat
yang begitu tinggi dalam program ini.
16. Pelayanan 3 T
3 T adalah sebuah layanan jemput bola
langsung kerumah rumah penduduk untuk urusan dokumen kependudukan yang
dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan Nambo bekerjasama dengan pemerintah
kelurahan dan desa.
Akronim 3 T sendiri merupakan bahasa
daerah Saluan yakni :
- Toka
ho Ala’ Hi Bonua (ambil dirumah)
- Tanda’i
Hi Bonua (tunggu di rumah)
- Tolomoing
Hi Bonua (Tersenyum di rumah)
Dari program ini, kepuasan masyarakat
di kecamatan Nambo sangat tinggi terhadap kinerja pemerintah kecamatan dalam
pelayanan publik ke masyarakat.
17. Sistem Administrasi
Kependudukan (Si-ANDUK)
Merupakan aplikasi kependudukan
berbasis android yang dikembangkan oleh Pemerintah Kecamatan Toili Barat.
Aplikasi ini bermanfaat dalam memantau pergerakan penduduk di kecamatan Toili
Barat secara realtime dan up to date.
Manfaat dari program ini adalah
tersajikannya data kependudukan di wilayah kecamatan yang valid dan dapat
dipertanggung jawabkan.
18. Layanan Subuh Berkah
Sebuah terobosan pelayanan publik yang
digagas oleh Pemerintah Kecamatan Batui untuk lebih memaksimalkan pelayanan
kepada masyarakat.
Pemberian layanan selesai melakukan
sholat Subuh didasari permasalahan karena sebahagian besar penduduk kecamatan
Batui yang berprofesi sebagai nelayan dan petani yang waktu beraktfitasnya
selesai shalat subuh.
Melihat fenomena diatas, camat Batui
melakukan terobosan melakukan pelayanan selesai sholat Subuh kepada masyarakat
di masjid ,sehingga masyarakat tidak lagi terbebani untuk datang ke kantor
kecamatan untuk mengurus dokumen administrasi mereka.
Inovasi Pelayanan Subuh Berkah Pemerintah Kecamatan Batui |
19. Klinik Desa Mandiri
Masih banyaknya laporan penyelenggaraan
pemerintahan desa baik itu laporan keuangan,administrasi yang dibuat oleh pihak
ketiga menjadi alasan kuat dari pemerintah kecamatan Pagimana dalam melakukan
terobosan klinik desa mandiri.
Klinik desa mandiri dilaksanakan dengan
model pendampingan pemerintah kecamatan kepada pemerintah desa dalam penyusunan
laporan penyelenggaraan pemerintahan desa. Sehingga diharapkan dengan adanya
program ini ketergantungan pemerintah desa kepada pihak ketiga dalam hal
pembuatan laporan dapat dikurangi.
20. Lorong Smart Dance
Sebuah program inovatif yang dilahirkan
oleh pemerintah Kelurahan Baru. Konsep lorong smart dance sendiri adalah lorong
tematik yang memadukan fungsi kebersihan dan keindahan lorong itu sendiri,
adanya perpustakaan dan taman baca di wilayah lorong dengan pelibatan anak-anak
untuk mendapatkan pelayanan gratis seperti membaca buku, les bahasa asing, les
matematika dan sebagainya.Selain itu, lorong smart dance juga terdapat bank
sampah unit di wilayah lorong dengan pengurus bank sampah adalah warga sekitar
lorong.
21. Smart Card Menari si Epen.
Adalah sebuah inovasi yang juga digagas
oleh pemerintah kelurahan Baru yang berbasis kartu identitas tambahan yang
terintegrasi layanan kesehatan pada puskesmas kampung baru.
Dengan kartu smart card menari si epen
ini, pihak kelurahan dapat dengan mudah mobilitas penduduk di wilayah kelurahan
Baru.
22. Tombang Permai Kelurahan
Cerdas (Toper Kece)
Aplikasi layanan kependudukan berbasis
IT yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan Tombang Permai.
Dengan adanya inovasi ini masyarakat
lebih mudah dan cepat dalam mengakses segala bentuk layanan kelurahan.
Aplikasi ini juga telah berbasis HP
android, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kependudukan hanya dari
rumah dengan menggunakan fasilitas HP.
23. Poli khusus Lansia
Sebuah layanan kesehatan inovatif yang
digagas oleh Puskesmas Kampung Baru dalam memberikan layanan kepada kaum
lansia. Mekanisme program ini adalah dengan menyediakan poli khusus
lansia,dimana semua pelayanan kesehatan lansia dilakukan di poli khusus,
sehingga lansia tidak perlu lagi berpindah- pindah dari poli satu ke poli yang
lain untuk mendapatkan layanan kesehatan di puskesmas.
24. Simpong Peduli Darah Tinggi
(Simpeda)
Sebuah layanan kesehatan untuk peduli darah tinggi yang dilakukan oleh
puskesmas Simpong. Model pelayanannya adalah dengan melakukan jemput bola
pemeriksaan tekanan darah di ruang publik seperti : pasar, kawasan perkantoran,
rumah ibadah, RTH dan ruang publik lainnya.
Dengan adanya inovasi ini,deteksi dini
terhadap para penderita hypertensi dan masyarakat yang berisiko terserang
hypertensi dapat diatasi sedini mungkin.
Dari 24 inovasi yang dikutsertakan di ajang IGA 2019, Kabupaten Banggai sukses masuk 5 besar
nasional Kabupaten Terinovatif berdasarkan hasil indeks inovasi daerah yang
dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Ri.
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^