Halo Sobat Blogger.
Innovative
Goverment Award (IGA) merupakan ajang kompetisi inovasi untuk
mendapatkan penghargaan sebagai pemerintah daerah inovatif baik itu pemerintah
provinsi maupun daerah yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri RI. Maksud
dari ajang ini adalah untuk mendorong iklim kompetisi yang sehat antar
pemerintah daerah terkait peningkatan pelayanan kepada masyarakat termasuk
didalamnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kompetisi ini mempunyai tujuan
untuk:
- Meningkatkan motivasi dari pemerintah daerah dalam memunculkan kreativitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah;
- Mendorong terciptanya arah kebijakan pembangunan yang selaras antara kebijakan pembangunan skala nasional dengan arah kebijakan pembangunan pemerintah daerah dengan memperhatikan prinsip prinsip good governance.
3 (tiga) aspek penilaian dari ajang ini yakni: aspek
kuantitas (jumlah inovasi yang diikutsertakan), aspek kualitas inovasi dan
aspek kemanfaatan inovasi.
Kabupaten Banggai Meraih posisi 3 tingkat Nasional sebagai kabupaten Terinovatif Ajang IGA Tahun 2018 |
Selanjutnya,
berbicara terkait keikutsertaan kabupaten Banggai pada ajang Innovative Goverment Award (IGA)
dimulai pada tahun 2018, dengan mengikutkan 20 Inovasi yang telah berjalan di
kabupaten Banggai. 20 inovasi itu adalah :
1.
Gerakan
Moral PINASA
Inovasi di sektor lingkungan hidup yang
berfokus kepada penanganan sampah dilakukan melalui pendekatan kolaboratif
lintas sektor dan menggunakan sentuhan kearifan lokal budaya setempat. PINASA
sendiri merupakan Akronim dari 3 (tiga) bahasa daerah di Kabupaten Banggai
yakni Pia Na Sampah Ala’ (bahasa suku
Saluan), Pile’Na Sampah Ala (bahasa
suku Balantak) dan Pokitayo’ sampah
alayo’ (bahasa suku Banggai). Dari 3 bahasa tersebut mengandung arti secara
harafiah yaitu Lihat Sampah Ambil.
Penanggung
jawab dari inovasi ini adalah Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Banggai dan Poin inovasi PINASA berdasarkan hasil pengukuran indeks inovasi daerah berjumlah 700 Poin
2. Posyandu
Prakonsepsi
Inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
kabupaten Banggai berfokus kepada penanganan kaum wanita yang akan menikah
sejak masa prakonsepsi hingga menikah dan mempunyai anak. Program ini dilakukan
dengan metode kolaboratif dengan menggandeng kantor urusan Agama (KUA) ,
pemerintah kecamatan dan desa, lembaga lembaga non pemerintah lainnya.
Target
dari program ini, diharapkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting dapat menurun dan untuk nilai Posyandu Prakonsepsi sejumlah 750 Poin.
3.
PSC
119
Public
Safety Center adalah sebuah terobosan pelayanan terkait
permasalahan kegawatdaruratan di bidang kesehatan. Inovasi yang dilaksanakan
oleh dinas kesehatan ini menyediakan layanan berupa 2 (dua) unit mobil ambulance
yang telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas kegawatdaruratan dengan tenaga
kesehatan yang terampil untuk menangani persoalan ini.
Mekanisme kerja dari
program ini masyarakat dapat langsung menghubungi layanan 119 untuk mendapatkan
pertolongan, dalam waktu yang singkat tim 119 akan tiba dilokasi dan memberikan
pertolongan. Untuk nilai PSC 119 berjumlah 440 .
4.
Membuat
Simiskin bisa tersenyum
Sebuah program inovatif pada sektor
pelayanan kesehatan rujukan oleh Badan rumah sakit umum yang dilandasi keprihatinan terhadap masih kurangnya
keberpihakan semua pihak kepada warga miskin yang harus mendapatkan pelayanan
rujukan di rumah sakit.
Inovasi ini mengintegrasikan pelayanan pembuatan
nomor induk kependudukan (NIK) dari dukcapil, pembuatan surat keterangan tidak
mampu (SKTM) dinas sosial, dan pembuatan jaminan kesehatan dari dinas kesehatan
dan penerbitan Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh BPJS kesehatan dilaksanakan
secara bersama sama dengan menggunakan salah satu ruangan kantor BPJS kesehatan
yang berada di areal lokasi rumah sakit umum daerah luwuk.Dimana petugas dari
masing masing instansi akan berada disatu ruangan untuk melayani proses
pembuatan dokumen administrasi sebagai syarat mendapatkan pelayanan kesehatan
rujukan gratis bagi warga miskin. Poin dari inovasi ini adalah 640 Poin.
5.
E-Kalesang/Mobile
PTSP
Inovasi yang digagas oleh Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu fokus kepada pelayanan perizinan
secara mobile/kunjungan langsung ke kecamatan kecamatan untuk menjaring para
pelaku usaha yang akan mengurus perizinan usaha. Dalam inovasi ini ditunjang
dengan adanya 1 (satu) unit mobil operasional keliling pelayanan perizinan.Poin Inovasi 710 Poin.
6.
Musrenbang
Plus
Adalah terobosan inovatif dari sektor
perencanaan pembangunan daerah yang dilakukan oleh Bappeda.Sisi kebaruan
program ini adalah dilaksanakannya musyawarah perencanaan pembangunan daerah
selama 2 (dua) tahap.Dimana pada setiap tahapan terverifikasi usulan usulan
masyarakat secara berjenjang.
Dan sisi keunikan lainnya pada tahap
kedua pelaksanaan musrenbang, pimpinan daerah (Bupati,wakil bupati, ketua dprd,
anggota dprd) bersama perangkat daerah nginap dirumah rumah warga. Dan program
ini mendapatkan dukungan dari masyarakat,karena masyarakat dapat lebih dekat
dengan pemerintah, selain itu dapat menambah pendapatan rumah tangga warga
karena rumah warga yang disewa oleh perangkat daerah yang menginap saat
pelaksanaan musrenbang di kecamatan. Poin dari musrenbang plus yakni 590 poin.
7.
Sistem
Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan (SIMRAL)
Inovasi berbasis Informasi Teknologi
ini (IT) juga di gagas oleh Bappeda dalam upaya untuk mengintegrasikan penerapan
perencanaan pembangunan mulai dari tingkatan terbawah pemerintahan yaitu desa
dengan perencanaan tingkat atas. Aplikasi SIMRAL ini digagas untuk menjawab
kebutuhan terhadap suatu perencanaan yang sistematis dan dapat dipertanggung
jawabkan (akuntabel).
Proses perencanaan yang telah
menggunakan aplikasi SIMRAL dapat lebih mengefektifikan proses perencanaan
sehingga dapat lebih efektif dari sisi waktu pelaksanaan dan efisien dari sisi
penggunaan anggaran.Simral mendapatkan poin 760.
8.
E-Litbang
Terobosan ini dilakukan saat Bappeda
mengalami restrukturisasi organisasi pada awal tahun 2017 dan berubah nama
menjadi Bappedalitbang. Inovasi ini dilaksanakan agar segala bentuk kegiatan
penelitian dan pengembangan dan inovasi dapat terdokumentasi secara online pada
aplikasi E-Litbang sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala
bentuk aktivitas kelitbangan dan inovasi yang dilakukan oleh pemerintah.Aplikasi
ini dapat juga diakses melalui HP berbasis Android. Poin yang didapatkan dari E-litbang 170 Poin.
9.
Pelayanan
Jempol Kanan
Sebuah terobosan pelayanan di sektor
kependudukan, yakni dengan melakukan model pelayanan secara jemput bola langsung
ke kecamatan dan desa dalam hal pengurusan dokumen kependudukan
(NIK,KK,KTP,Akte Kelahiran, akte kematian,dll).Dalam pelaksanaan program ini,
dinas kependudukan dan catatan sipil mempunyai 2 (dua) unit mobil operasional
layanan.Inovasi ini mendulang poin 680 poin.
10.
Ruang
Eksplorasi Seni
Program inovatif
disektor kepariwisataan dengan memberikan ruang kepada para pelaku ekonomi
kreatif dalam menciptakan karya karya dibidang musik, tarian, handycraft dan
sektor ekonomi kreatif lainnya yang
nantinya akan dipamerkan/dipertunjukkan pada ruang ruang publik dengan
menggunakan pendekatan kolaboratif antara semua pemangku kepentingan.Relasi mendapatkan poin 560.
11. Banggai
Tourism Board
Suatu terobosan dari sisi kelembagaan
non pemerintah yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan setiap ivent ivent
kepariwisataan di Kabupaten Banggai. Lembaga ini beranggotakan para profesional
disektor pariwisata, unsur dunia usaha, dan generasi muda. Mereka berkolaborasi
dengan pemerintah dan memberikan masukan masukan konstruktif bahkan terlibat
langsung dalam setiap ivent kepariwisataan di Kabupaten Banggai.BTB memperoleh poin 560.
12. Kamus bahasa Saluan Balantak
berbasis Android
Program ini dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaaan sebagai upaya mewujudkan komitmen pemerintah daerah
dalam pengembangan nilai nilai kearifan lokal daerah. Inovasi ini menyediakan
layanan kamus bahasa Saluan dan Balantak berbasis Android yang dapat di
terjemahkan kedalam 3 bahasa (Inggris,Jerman dan Prancis). Dan yang lebih unik
lagi, penyusun kamus ini adalah warga negara asing yang telah lama tinggal di
Kabupaten Banggai dan mempelajari 2 bahasa daerah ini. Tim penyusun dari luar
negeri berkolaborasi dengan ahli bahasa nasional dan pemerintah daerah.
Aplikasi ini juga telah tersedia di playstore. Inovasi ini mendapatkan poin 570.
13. Kurikulum muatan budaya
lokal
Merupakan langkah kreatif yang
dilakukan oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan menciptakan model
kurikulum pembelajaran ditingkat pendidikan dasar dan menengah untuk
mengakomodir kearifan lokal yaitu pembelajaran bahasa daerah Saluan dan Balantak.
Hal ini dimaksudkan agar pengetahuan dan aplikasi terhadap bahasa daerah di
Kabupaten Banggai dapat secara dini diterapkan sejak dari usia sekolah.Poin yang dihasilkan 560.
14. Kartu Petani Sejahtera
Program ini dicetuskan oleh Dinas
Tanaman Pangan,Holtikultura dan Perkebunan kabupaten Banggai dengan maksud
untuk melindungi kaum petani dalam melakukan atkvitas pertanian sekaligus
sebagai database petani. Fungsi dari
kartu petani sejahtera adalah memberikan akses yang lebih mudah kepada para
petani seperti; kemudahan mendapatkan
pupuk bersubsidi, benih,sarana prasarana pertanian bahkan mendapatkan asuransi
bagi para petani apabila menderita kerugian disaat melakukan aktivitas
pertanian. Poin dari KPS adalah 610.
15. Pengembangan Kelapa Babasal
Varietas kelapa Babasal merupakan
varietas baru yang berhasil dikembangkan oleh Dinas Tanaman Pangan,
Holtikultura dan Perkebunan dengan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi
benih kementerian Pertanian.
Varietas ini telah melalui serangkaian
penelitian dan ujicoba tanam. Dan berdasarkan hasil penelitian, varietas kelapa
Babasal mempunyai prospek secara ekonomi yang menjanjikan sebagai salah satu
komoditi perkebunan yang nantinya akan memberikan dampak positif bagi
peningkatan perekonomian masyarakat,khususnya petani kelapa.Program ini mendapatkan poin 640.
16. Kartu Nelayan Sejahtera
Program yang dicetuskan dinas Perikanan
kabupaten Banggai mempunyai tujuan untuk
melindungi kaum nelayan dalam melakukan aktivitas melaut, kartu nelayan juga sekaligus menjadi
database nelayan.
Fungsi dari kartu Nelayan sejahtera
adalah memberikan akses yang lebih mudah kepada nelayan dalam melakukan
aktivitas melaut seperti: kemudahan mendapatkan bahan bakar bersubsidi,
kemudahan dalam mendapatkan bantuan sarana prasarana perikanan. Kartu nelayan
sejahtera ini, juga dilengkapi dengan asuransi nelayan yang berguna apabila
sewaktu-waktu nelayan mengalami kecelakaan dalam melaut yang dapat
mengakibatkan cacat secara fisik dan bahkan sampai meninggal dunia dapat
diganti rugi oleh pihak asuransi.
Untuk persoalan klaim asuransi nelayan,
pemerintah bekerja sama dengan pihak asuransi Jasindo. KNS mendapatkan poin 610.
17. Banggai Mengekspor
Sebuah program kemitraan antara dinas
perikanan dan dinas perdagangan kabupaten Banggai dengan instansi vertikal
seperti kantor stasiun karantina ikan, pihak bea dan cukai,maskapai
penerbangan,pengusaha kapal laut dan eksportir perikanan. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan nilai ekspor komoditi hasil perikanan seperti gurita, ikan
kerapu dan sejenisnya.
Proses perizinan untuk melakukan ekspor
hasil perikanan yang selama ini masih harus melalui kota besar seperti Surabaya
dan Makassar, dengan program Banggai Mengekspor dapat langsung
diurus perizinannya di Luwuk dan langsung diekspor ke mancanegara melalui kota
Luwuk.
Program ini sangat bermanfaat selain
dari sisi kemudahan proses perizinan yang lebih mudah, kualitas produk hasil
perikanan yang diekspor lebih terjaga yang akan berdampak pada peningkatan
nilai jual produk perikanan di luar negeri. Program ini mendapatkan poin 530.
18. Sistem Informasi Keuangan Daerah
(simda)
Terobosan yang dirintis oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah bertujuan untuk mendorong tata kelola
keuangan daerah yang efektif,efisien dan akuntabel.
Program yang berbasis aplikasi ini
digunakan untuk pengelolaan keuangan terintegrasi mulai dari proses
penganggaran,penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya.Aplikasi ini dibawah
pembinaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan output
aplikasi adalah:
- Aspek
Pengganggaran; rencana kerja anggaran (RKA),RAPBD dan rancangan penjabaran
RAPBD,APBD dan penjabaran APBD beserta perubahannya,Dokumen pelaksanaan
anggaran (DPA).
- Aspek
penatausahaan; Surat Penyediaan Dana (SPD),surat permintaan pembayaran (SPP),surat
perintah membayar (SPM),SPJ, surat perintah pencairan dana (SP2D),surat tanda
setoran (STS) dan register register yang disertai laporan pengendaliannya.
- Akuntansi
dan pelaporan; jurnal, buku besar, buku pembantu,laporan keuangan (laporan
realisasi anggaran,laporan arus kas dan neraca), perda pertanggungjawaban dan
penjabarannya. Simda mendapatkan poin 780.
19. Pengembangan Tenun Nambo
Suatu terobosan yang dilakukan dengan
pendekatan lintas sektor antara dinas perdagangan dan dinas koperasi ukm dalam
upaya mengembangkan salah satu produk tenun khas kabupaten Banggai yakni Tenun
Nambo.
Upaya yang dilakukan diantaranya
memasifkan penggunaan tenun nambo dikalangan ASN di Kabupaten Banggai.Upaya lainnya
dengan menjalin kerjasama dengan desainer nasional untuk merancang motif tenun
nambo yang lebih variatif sesuai dengan ciri khas kabupaten Banggai (motif ikan
cardinal fish dan burung Maleo,dll).
Juga dengan intensif melakukan promosi baik pada skala nasional dan mancanegara
serta pelatihan dan pemberian bantuan bagi para pengrajin tenun Nambo. Inovasi ini memperoleh 620 poin.
20. Bus Sekolah Gratis
Terobosan dalam hal pelayanan bus
sekolah gratis kepada anak sekolah di kecamatan-kecamatan lingkup Kabupaten
Banggai yang secara geografis letak sekolah dan lokasi pemukiman yang relatif
jauh.
Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya putus sekolah dikalangan anak didik yang disebabkan oleh jauhnya
lokasi sekolah dengan tempat tinggal mereka. Program ini sampai sekarang tetap
berlanjut dan berkembang dengan melibatkan perusahaan perusahaan migas yang
beroperasi di kabupaten Banggai untuk menggunakan dana CSR untuk bantuan
pengadaan bus sekolah.Terobosan ini memperoleh nilai 530 poin.
Kebersamaan Bupati Banggai dan bupati/walikota inovatif lainnya bersama Mendagri RI |
Dari 20 inovasi yang dikutsertakan di ajang IGA 2018,
berdasarkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah dari Kementerian Dalam
Negeri RI, Kabupaten Banggai mendapatkan nilai 12,370 poin dan berada pada posisi 3 secara nasional sebagai
Kabupaten Terinovatif.
Untuk peringkat pertama di tempati oleh Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur dengan score 23,330 poin dan peringkat kedua diduduki oleh Kabupaten Padang
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dengan poin 15,370
poin.
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^