Banggaiinovatif

Selasa, 03 Desember 2019

Profil 20 Inovasi Banggai Penyumbang IGA 2018


Halo Sobat Blogger.
          Innovative Goverment Award (IGA) merupakan ajang kompetisi inovasi untuk mendapatkan penghargaan sebagai pemerintah daerah inovatif baik itu pemerintah provinsi maupun daerah yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri RI. Maksud dari ajang ini adalah untuk mendorong iklim kompetisi yang sehat antar pemerintah daerah terkait peningkatan pelayanan kepada masyarakat termasuk didalamnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kompetisi ini mempunyai tujuan untuk:
  1. Meningkatkan motivasi dari pemerintah daerah dalam memunculkan kreativitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah;
  2. Mendorong terciptanya arah kebijakan pembangunan yang selaras antara kebijakan pembangunan skala nasional dengan arah kebijakan pembangunan pemerintah daerah dengan memperhatikan prinsip prinsip good governance.
3 (tiga) aspek penilaian dari ajang ini yakni: aspek kuantitas (jumlah inovasi yang diikutsertakan), aspek kualitas inovasi dan aspek kemanfaatan inovasi.
Kabupaten Banggai Meraih posisi 3 tingkat Nasional sebagai kabupaten Terinovatif Ajang IGA Tahun 2018

 Selanjutnya, berbicara terkait keikutsertaan kabupaten Banggai pada ajang  Innovative Goverment Award  (IGA) dimulai pada tahun 2018, dengan mengikutkan 20 Inovasi yang telah berjalan di kabupaten Banggai. 20 inovasi itu adalah :

1.   Gerakan Moral PINASA
Inovasi di sektor lingkungan hidup yang berfokus kepada penanganan sampah dilakukan melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor dan menggunakan sentuhan kearifan lokal budaya setempat. PINASA sendiri merupakan Akronim dari 3 (tiga) bahasa daerah di Kabupaten Banggai yakni Pia Na Sampah Ala’ (bahasa suku Saluan), Pile’Na Sampah Ala (bahasa suku Balantak) dan Pokitayo’ sampah alayo’ (bahasa suku Banggai). Dari 3 bahasa tersebut mengandung arti secara harafiah yaitu Lihat Sampah Ambil. 
Penanggung jawab dari inovasi ini adalah Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Banggai dan Poin inovasi PINASA berdasarkan hasil pengukuran indeks inovasi daerah berjumlah 700 Poin

2.     Posyandu Prakonsepsi
 Inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten Banggai  berfokus kepada penanganan kaum wanita yang akan menikah sejak masa prakonsepsi hingga menikah dan mempunyai anak. Program ini dilakukan dengan metode kolaboratif dengan menggandeng kantor urusan Agama (KUA) , pemerintah kecamatan dan desa, lembaga lembaga non pemerintah lainnya.
Target dari program ini, diharapkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting dapat menurun dan untuk nilai Posyandu Prakonsepsi sejumlah 750 Poin.
3.   PSC 119
Public Safety Center  adalah sebuah terobosan pelayanan terkait permasalahan kegawatdaruratan di bidang kesehatan. Inovasi yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan ini menyediakan layanan berupa 2 (dua) unit mobil ambulance yang telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas kegawatdaruratan dengan tenaga kesehatan yang terampil untuk menangani persoalan ini. 
Mekanisme kerja dari program ini masyarakat dapat langsung menghubungi layanan 119 untuk mendapatkan pertolongan, dalam waktu yang singkat tim 119 akan tiba dilokasi dan memberikan pertolongan. Untuk nilai PSC 119 berjumlah 440 .
 
4.   Membuat Simiskin bisa tersenyum
Sebuah program inovatif pada sektor pelayanan kesehatan rujukan oleh Badan rumah sakit umum yang dilandasi  keprihatinan terhadap masih kurangnya keberpihakan semua pihak kepada warga miskin yang harus mendapatkan pelayanan rujukan di rumah sakit.
Inovasi ini mengintegrasikan pelayanan pembuatan nomor induk kependudukan (NIK) dari dukcapil, pembuatan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dinas sosial, dan pembuatan jaminan kesehatan dari dinas kesehatan dan penerbitan Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh BPJS kesehatan dilaksanakan secara bersama sama dengan menggunakan salah satu ruangan kantor BPJS kesehatan yang berada di areal lokasi rumah sakit umum daerah luwuk.Dimana petugas dari masing masing instansi akan berada disatu ruangan untuk melayani proses pembuatan dokumen administrasi sebagai syarat mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan gratis bagi warga miskin. Poin dari inovasi ini adalah 640 Poin.

5.   E-Kalesang/Mobile PTSP
Inovasi yang digagas oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu fokus kepada pelayanan perizinan secara mobile/kunjungan langsung ke kecamatan kecamatan untuk menjaring para pelaku usaha yang akan mengurus perizinan usaha. Dalam inovasi ini ditunjang dengan adanya 1 (satu) unit mobil operasional keliling pelayanan perizinan.Poin Inovasi 710 Poin.
6.   Musrenbang Plus
Adalah terobosan inovatif dari sektor perencanaan pembangunan daerah yang dilakukan oleh Bappeda.Sisi kebaruan program ini adalah dilaksanakannya musyawarah perencanaan pembangunan daerah selama 2 (dua) tahap.Dimana pada setiap tahapan terverifikasi usulan usulan masyarakat secara berjenjang.
Dan sisi keunikan lainnya pada tahap kedua pelaksanaan musrenbang, pimpinan daerah (Bupati,wakil bupati, ketua dprd, anggota dprd) bersama perangkat daerah nginap dirumah rumah warga. Dan program ini mendapatkan dukungan dari masyarakat,karena masyarakat dapat lebih dekat dengan pemerintah, selain itu dapat menambah pendapatan rumah tangga warga karena rumah warga yang disewa oleh perangkat daerah yang menginap saat pelaksanaan musrenbang di kecamatan. Poin dari musrenbang plus yakni 590 poin.

7.   Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan (SIMRAL)
Inovasi berbasis Informasi Teknologi ini (IT) juga di gagas oleh Bappeda dalam upaya untuk mengintegrasikan penerapan perencanaan pembangunan mulai dari tingkatan terbawah pemerintahan yaitu desa dengan perencanaan tingkat atas. Aplikasi SIMRAL ini digagas untuk menjawab kebutuhan terhadap suatu perencanaan yang sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel).
Proses perencanaan yang telah menggunakan aplikasi SIMRAL dapat lebih mengefektifikan proses perencanaan sehingga dapat lebih efektif dari sisi waktu pelaksanaan dan efisien dari sisi penggunaan anggaran.Simral mendapatkan poin 760.

8.   E-Litbang
Terobosan ini dilakukan saat Bappeda mengalami restrukturisasi organisasi pada awal tahun 2017 dan berubah nama menjadi Bappedalitbang. Inovasi ini dilaksanakan agar segala bentuk kegiatan penelitian dan pengembangan dan inovasi dapat terdokumentasi secara online pada aplikasi E-Litbang sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala bentuk aktivitas kelitbangan dan inovasi yang dilakukan oleh pemerintah.Aplikasi ini dapat juga diakses melalui HP berbasis Android. Poin yang didapatkan dari E-litbang 170 Poin.

9.   Pelayanan Jempol Kanan
Sebuah terobosan pelayanan di sektor kependudukan, yakni dengan melakukan model pelayanan secara jemput bola langsung ke kecamatan dan desa dalam hal pengurusan dokumen kependudukan (NIK,KK,KTP,Akte Kelahiran, akte kematian,dll).Dalam pelaksanaan program ini, dinas kependudukan dan catatan sipil mempunyai 2 (dua) unit mobil operasional layanan.Inovasi ini mendulang poin 680 poin.

10.   Ruang Eksplorasi Seni
Program inovatif disektor kepariwisataan dengan memberikan ruang kepada para pelaku ekonomi kreatif dalam menciptakan karya karya dibidang musik, tarian, handycraft dan sektor ekonomi kreatif lainnya  yang nantinya akan dipamerkan/dipertunjukkan pada ruang ruang publik dengan menggunakan pendekatan kolaboratif antara semua pemangku kepentingan.Relasi mendapatkan poin 560.

11.  Banggai Tourism Board
Suatu terobosan dari sisi kelembagaan non pemerintah yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan setiap ivent ivent kepariwisataan di Kabupaten Banggai. Lembaga ini beranggotakan para profesional disektor pariwisata, unsur dunia usaha, dan generasi muda. Mereka berkolaborasi dengan pemerintah dan memberikan masukan masukan konstruktif bahkan terlibat langsung dalam setiap ivent kepariwisataan di Kabupaten Banggai.BTB memperoleh poin 560.

12.  Kamus bahasa Saluan Balantak berbasis Android
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan sebagai upaya mewujudkan komitmen pemerintah daerah dalam pengembangan nilai nilai kearifan lokal daerah. Inovasi ini menyediakan layanan kamus bahasa Saluan dan Balantak berbasis Android yang dapat di terjemahkan kedalam 3 bahasa (Inggris,Jerman dan Prancis). Dan yang lebih unik lagi, penyusun kamus ini adalah warga negara asing yang telah lama tinggal di Kabupaten Banggai dan mempelajari 2 bahasa daerah ini. Tim penyusun dari luar negeri berkolaborasi dengan ahli bahasa nasional dan pemerintah daerah. Aplikasi ini juga telah tersedia di playstore. Inovasi ini mendapatkan poin 570.
 
13.  Kurikulum muatan budaya lokal
Merupakan langkah kreatif yang dilakukan oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan menciptakan model kurikulum pembelajaran ditingkat pendidikan dasar dan menengah untuk mengakomodir kearifan lokal yaitu pembelajaran bahasa daerah Saluan dan Balantak. Hal ini dimaksudkan agar pengetahuan dan aplikasi terhadap bahasa daerah di Kabupaten Banggai dapat secara dini diterapkan sejak dari usia sekolah.Poin yang dihasilkan 560.

14.  Kartu Petani Sejahtera
Program ini dicetuskan oleh Dinas Tanaman Pangan,Holtikultura dan Perkebunan kabupaten Banggai dengan maksud untuk melindungi kaum petani dalam melakukan atkvitas pertanian sekaligus sebagai database petani. Fungsi dari kartu petani sejahtera adalah memberikan akses yang lebih mudah kepada para petani  seperti; kemudahan mendapatkan pupuk bersubsidi, benih,sarana prasarana pertanian bahkan mendapatkan asuransi bagi para petani apabila menderita kerugian disaat melakukan aktivitas pertanian. Poin dari KPS adalah 610.

15.  Pengembangan Kelapa Babasal
Varietas kelapa Babasal merupakan varietas baru yang berhasil dikembangkan oleh Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan dengan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi benih kementerian Pertanian.
Varietas ini telah melalui serangkaian penelitian dan ujicoba tanam. Dan berdasarkan hasil penelitian, varietas kelapa Babasal mempunyai prospek secara ekonomi yang menjanjikan sebagai salah satu komoditi perkebunan yang nantinya akan memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat,khususnya petani kelapa.Program ini mendapatkan poin 640.

16.  Kartu Nelayan Sejahtera
Program yang dicetuskan dinas Perikanan kabupaten Banggai mempunyai  tujuan untuk melindungi kaum nelayan dalam melakukan aktivitas  melaut, kartu nelayan juga sekaligus menjadi database nelayan.
Fungsi dari kartu Nelayan sejahtera adalah memberikan akses yang lebih mudah kepada nelayan dalam melakukan aktivitas melaut seperti: kemudahan mendapatkan bahan bakar bersubsidi, kemudahan dalam mendapatkan bantuan sarana prasarana perikanan. Kartu nelayan sejahtera ini, juga dilengkapi dengan asuransi nelayan yang berguna apabila sewaktu-waktu nelayan mengalami kecelakaan dalam melaut yang dapat mengakibatkan cacat secara fisik dan bahkan sampai meninggal dunia dapat diganti rugi oleh pihak asuransi.
Untuk persoalan klaim asuransi nelayan, pemerintah bekerja sama dengan pihak asuransi Jasindo. KNS mendapatkan poin 610.

17. Banggai Mengekspor
Sebuah program kemitraan antara dinas perikanan dan dinas perdagangan kabupaten Banggai dengan instansi vertikal seperti kantor stasiun karantina ikan, pihak bea dan cukai,maskapai penerbangan,pengusaha kapal laut dan eksportir perikanan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor komoditi hasil perikanan seperti gurita, ikan kerapu dan sejenisnya.
Proses perizinan untuk melakukan ekspor hasil perikanan yang selama ini masih harus melalui kota besar seperti Surabaya dan Makassar, dengan program Banggai Mengekspor dapat langsung diurus perizinannya di Luwuk dan langsung diekspor ke mancanegara melalui kota Luwuk.
Program ini sangat bermanfaat selain dari sisi kemudahan proses perizinan yang lebih mudah, kualitas produk hasil perikanan yang diekspor lebih terjaga yang akan berdampak pada peningkatan nilai jual produk perikanan di luar negeri. Program ini mendapatkan poin 530.

18.  Sistem Informasi Keuangan Daerah (simda)
Terobosan yang dirintis oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah bertujuan untuk mendorong tata kelola keuangan daerah yang efektif,efisien dan akuntabel.
Program yang berbasis aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan terintegrasi mulai dari proses penganggaran,penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya.Aplikasi ini dibawah pembinaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan output aplikasi adalah:
-      Aspek Pengganggaran; rencana kerja anggaran (RKA),RAPBD dan rancangan penjabaran RAPBD,APBD dan penjabaran APBD beserta perubahannya,Dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).
-      Aspek penatausahaan; Surat Penyediaan Dana (SPD),surat permintaan pembayaran (SPP),surat perintah membayar (SPM),SPJ, surat perintah pencairan dana (SP2D),surat tanda setoran (STS) dan register register yang disertai laporan pengendaliannya.
-      Akuntansi dan pelaporan; jurnal, buku besar, buku pembantu,laporan keuangan (laporan realisasi anggaran,laporan arus kas dan neraca), perda pertanggungjawaban dan penjabarannya. Simda mendapatkan poin 780.
 
19.  Pengembangan Tenun Nambo
Suatu terobosan yang dilakukan dengan pendekatan lintas sektor antara dinas perdagangan dan dinas koperasi ukm dalam upaya mengembangkan salah satu produk tenun khas kabupaten Banggai yakni Tenun Nambo.
Upaya yang dilakukan diantaranya memasifkan penggunaan tenun nambo dikalangan ASN di Kabupaten Banggai.Upaya lainnya dengan menjalin kerjasama dengan desainer nasional untuk merancang motif tenun nambo yang lebih variatif sesuai dengan ciri khas kabupaten Banggai (motif ikan cardinal fish dan burung Maleo,dll). Juga dengan intensif melakukan promosi baik pada skala nasional dan mancanegara serta pelatihan dan pemberian bantuan bagi para pengrajin tenun Nambo. Inovasi ini memperoleh 620 poin.

20.  Bus Sekolah Gratis
Terobosan dalam hal pelayanan bus sekolah gratis kepada anak sekolah di kecamatan-kecamatan lingkup Kabupaten Banggai yang secara geografis letak sekolah dan lokasi pemukiman yang relatif jauh.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya putus sekolah dikalangan anak didik yang disebabkan oleh jauhnya lokasi sekolah dengan tempat tinggal mereka. Program ini sampai sekarang tetap berlanjut dan berkembang dengan melibatkan perusahaan perusahaan migas yang beroperasi di kabupaten Banggai untuk menggunakan dana CSR untuk bantuan pengadaan bus sekolah.Terobosan ini memperoleh nilai 530 poin.
 Kebersamaan Bupati Banggai dan bupati/walikota inovatif lainnya bersama Mendagri RI
Dari 20 inovasi yang dikutsertakan di ajang IGA 2018, berdasarkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah dari Kementerian Dalam Negeri RI, Kabupaten Banggai mendapatkan nilai 12,370 poin dan berada pada posisi 3 secara nasional sebagai Kabupaten Terinovatif.
Untuk peringkat pertama di tempati oleh Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur dengan score 23,330 poin dan peringkat kedua diduduki oleh Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dengan  poin 15,370 poin.
         

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus