Sobat
Blogger.
Dalam pencapaian suatu tujuan baik individu maupun
organisasi di perlukan strategi dalam mencapai tujuan dimaksud. Definisi strategi
sendiri menurut Agryris dalam Rangkuti (2001) adalah “merupakan respon secara terus menerus dan adaptif terhadap peluang dan
ancaman secara eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
mempengaruhi organisasi’.
Di era 4.0 revolusi industri dewasa ini,tantangan yang
dihadapi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah sangatlah berat. Dimana pemerintah akan menghadapi
dinamika perubahan disemua sektor yang begitu cepat, disamping itupula tuntutan
masyarakat dalam hal pelayanan disegala sektor akan semakin cepat berubah.
Sehingga,pemerintah dituntut untuk dapat menciptakan
birokrasi yang lebih lincah, adaptif dan inovatif untuk mejawab tantangan
tantangan pembangunan.Diperlukan terobosan terobosan yang kreatif dan inovatif dalam
proses pemberian layanan kepada masyarakat sehingga birokrasi pemerintah lebih
fleksibel seiring dengan kemajuan zaman saat ini.
Pemerintah Kabupaten Banggai sendiri dalam berinovasi,
mempunyai 4 (empat) strategi yakni:
1.Menjadikan Pimpinan sebagai Role
Model
Pimpinan yang dimaksud adalah pimpinan tertinggi daerah yaitu Bupati dan
wakil bupati Banggai. Komitmen yang sangat tinggi terhadap inovasi ditunjukkan
oleh Ir.H.Herwin Yatim,MM dan wakil Bupati Banggai Drs.H.Mustar Labolo. Hal ini
dibuktikan oleh kedua pimpinan daerah ini, mereka berdua tidak segan-segan
turun langsung memungut sampah,puntung rokok,membersihkan bantaran sungai, melakukan
sidak kelapangan. Mereka memberikan contoh langsung kepada publik terkait
bagaimana mengatasi persoalan secara cepat dilapangan.
Tindakan inilah yang kemudian menjadi trigger
(Pemicu) untuk menjadikan masyarakat sadar dan mendukung program
pemerintah. Inovasi fenomenal PINASA diawali dari action kedua pemimpin ini
dilapangan dalam menangani sampah.
Selain itu, langkah langkah unik yang dilakukan oleh pimpinan daerah
seperti pelantikan kepala desa di
Lembaga Pemasyarakatan dan Taman Makam Pahlawan, pelantikan kepala perangkat
daerah di rumah ibadah dipandang sebagai sesuatu yang tidak biasa dalam
birokrasi, namun mengandung makna yang sangat dalam,pimpinan daerah ingin
mengingatkan tentang beratnya memegang suatu amanah jabatan.
Pelantikan Kepala Desa di Taman Makam Pahlawan (TMP) |
2. Reward kepada Perangkat Daerah
dan staf yang berinovasi
Adanya edaran pimpinan
daerah tentang kewajiban bagi unit kerja melahirkan minimalnya satu inovasi
satu tahun (One inovasi One OPD) membuat unit kerja menjadi bergairah
dan berlomba lomba menciptakan inovasi di unit kerja masing masing karena bagi
perangkat daerah maupun ASN yang mempunyai komitmen tinggi dalam berinovasi,
pimpinan daerah tidak segan memberikan reward kepada mereka. Reward itu berupa
pemberian penghargaan di hari hari besar seperti hari ulang tahun kemerdekaan,
ulang tahun kabupaten dan pada moment hari resmi lainnya.
Reward lainnya berupa promosi jabatan bagi ASN yang berprestasi dalam
inovasi yang mampu memberikan kontribusi
penghargaan kepada kabupaten Banggai baik pada tingkat regional, nasional
maupun internasional.
Bentuk lain dari reward pimpinan yakni adanya pemberian dana stimulan
kepada unit organisasi yang aktif melakukan inovasi. Indikator dana stimulan
ini salah satunya inovasi unit organisasi yang telah dilakukan telah memberikan
kontribusi penghargaan kepada pemerintah daerah di tingkat nasional dan
internasional.
Penghargaan kepada ASN Inovatif |
3.Kerjasama dengan Lembaga yang
ahli Inovasi.
Kerjasama
dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menjadi salah satu bukti konkrit pemerintah
dalam upaya menumbuhkembangkan kreativitas dan budaya berorganisasi dilingkup
pemerintah kabupaten Banggai. Kerjasama dengan LAN RI ini difokuskan kepada
pelaksanaan Laboratorium Inovasi, dimana LAN RI mengajarkan tentang cara
berinovasi sesuai dengan tahapan-tahapan berinovasi yang terbagi kedalam 6
(enam) tahap yang lebih dikenal dengan 6D yakni: tahap Drump
up,Diagnose,Desain,Delivery,Display dan Documentation. Kerjasama ini telah
membuahkan hasil dengan lahirnya 190 inovasi yang tersebar di lingkup
pemerintah daerah.
Bentuk
kerjasama lainnya adalah melakukan sosialisasi tentang inovasi baik itu dari
sisi regulasi, pelaksanaan dan evaluasi inovasi dengan menghadirkan narasumber
yang ahli dalam bidang inovasi, diantaranya narasumber dari Balitbang
Kemendagri RI dan Kemenristek RI.
Pelaksanaan Laboratorium Inovasi Kerjasama Pemda Banggai dan LAN RI |
4. Memanfatkan Media WAG’S Inovasi
Salah satu faktor kunci kesuksesan inovasi di kabupaten
Banggai yakni adanya grup Whats AP (WA) khusus inovasi yang anggotanya
terdiri dari unsur pimpinan daerah, perangkat daerah dan masyarakat. Tercatat
ada 2 grup WA yang fokus kepada inovasi yakni WA grup Banggai Inovatif dan WA
grup Program Inovasi Desa. Media WA grup inovasi ini sangat efektif sebagai alat untuk
berkomunikasi sekaligus sebagai media evaluasi bagi pelaksanaan inovasi di unit kerja organisasi. Media ini juga
menjadi sarana bagi pimpinan daerah untuk memberikan pembinaan serta instruksi
terkait langkah langkah pengembangan inovasi.Dalam grup ini juga dapat menjadi
sharing informasi terkait segala hal yang berkaitan dengan inovasi.